- Back to Home »
- Teropong
Posted by : Unknown
Rabu, 14 Januari 2015
Untuk
dapat melihat benda-benda yang agak jauh dan agar terlihat jelas,
seperti pemandangan gunung, laut kita dapat menggunakan teropong,
sedangkan untuk melihat benda-benda yang sangat jauh, seperti bintang,
bulan kita menggunakan teleskop. Berbagai contoh teropong adalah
teropong panggung, teropong bumi..
Teleskop atau alat untuk mengamati benda-benda yang jauh biasanya terdiri dari :
Sebuah lensa (+), sebagai lensa okuler , yaitu lensa yang dekat dengan mata.
Sebuah lensa (+), sebagai lensa obyektif, yaitu lensa yang menghadap obyek
Ciri teleskop adalah jarak fokus obyektif > jarak fokus okuler .
fob > f0k
A. Teropong Bintang
Teropong bintang mempergunakan dua lensa cembung / positif yaitu :
- lensa obyektif
- lensa okuler
Benda yang diamati terletak jauh tak terhingga, sehingga bayangan jatuh pada fokus obyektif.
Titik fokus obyektif berimpit dengan titik fokus okuler. Jarak fokus obyektif lebih besar dari jarak fokus okuler.
Mata tak berakomodasi
Bintang, sebagai benda terletak jauh tak terhingga s0b= ~ bayangan dari lensa obyektif di fob. Titik fokus okuler berimpit dengan fokus obyektif. Bayangan dari obyektif sebagai benda pada lensa okuler.
Rumus perbesaran bayangan adalah sebagai berikut.
Panjang teleskop = jarak antara obyektif dan okuler
d = s10b + s0k atau d = f0b + f0k
Mata berakomodasi
Benda pada jarak jauh sekali s0b= ~ , sehingga bayangan lensa obyektif terletak pada titik fokus obyektif sehingga s0b = f0b. Bayangan tersebut sebagai benda lensa okuler . Jadi benda lensa okuler di ruang I lensa okuler. s0k = di ruang I. Bayangan okuler di ruang IV lensa okuler atau s10k= - PP
Rumus perbesaran bayangan adalah sebagai berikut.
Panjang teleskop = jarak antara obyektif dan okuler
d = s10b + s0k atau
d = f0b + s0k
B. Teropong Bumi
Prinsip
dari teropong ini sama dengan teropong bintang, perbedaannya terletak
pada bayangan terakhirnya (yaitu tegak). Untuk itu harus dipasang lensa
pembalik.
Oleh karena itu, teropong ini terdiri dari 3 buah lensa yaitu :
- lensa obyektif : terdiri dari lensa positif
- lensa cembung : berfungsi sebagai lensa pembalik (terletak antara lensa obyektif dan lensa okuler)
- lensa okuler : terdiri dari lensa positif dan berfungsi sebagai lup
Untuk mata tidak berakomodasi
Benda terletak di jauh tak terhingga jadi s0b = ~ , bayangan dari lensa obyektif s10b = f0b
jatuh di titik fokus lensa obyektif dan berimpit dengan titik pusat
kelengkungan lensa pembalik. Lensa pembalik berfungsi membalikkan sifat
bayangan, menjadi tegak dengan perbesaran 1, sehingga Mp =1. Titik fokus
okuler berimpit dengan titik pusat kelengkungan lensa pembalik.
Bayangan dari lensa pembalik tepat di titik fokus okuler. S0k= f0k . Bayangan akhir dari lensa okuler jatuh di jauh tak terhingga s10b= ~ . Keadaan seperti tersebut diatas dinamakan pengamatan dengan mata tidak berakomodasi.
Berlaku rumus :
Panjang teropong :
Untuk mata berakomodasi
Bila sok < fok maka pengamatan dinamakan pengamatan mata berakomodasi
Berlaku :
Dengan catatan s1ok = PP = - 25 cm
Untuk menghindari panjang teropong bumi yang berlebihan diciptakan teropong prisma atau sering disebut keker.
C. Teropong Panggung
Teropong
panggung (Teropong Belanda = Teropong Tonil = Teropong Galilei)
mempunyai lensa cembung/ positif (obyektif) dan lensa cekung/ negatif
(okuler), lensa cekung digunakan agar bayangan yang terbentuk tegak.
Teropong panggung dibuat sebagai pembaharuan dari teropong bumi (karena
teropong bumi terlalu panjang).
Mata tak berakomodasi
Pengamatan menggunakan teropong selalu dalam jangka waktu lama sehingga menggunakan mata tak berakomodasi.
Perhatikan diagram pembiasan cahaya pada teropong panggung sebagai berikut.
Rumus-rumusnya adalah sebagai berikut.
Jarak antara lensa obyektif dan lensa okuler
dengan fok dimasukkan bertanda – (negatif) karena lensa cekung
Mata berakomodasi
Benda pada jarak jauh sekali s0b= ~ , sehingga bayangan lensa obyektif terletak pada fokus s0b = f0b. Bayangan tersebut sebagai benda lensa okuler . Jadi benda lensa okuler di ruang I atau s0k = di ruang I okuler