- Back to Home »
- Mikroskop
Posted by : Unknown
Rabu, 14 Januari 2015
Mikroskop,
sobat sekalian tahu dong yang namanya mikroskop. Itu loh benda yang
biasanya ada di lab-lab sekolah yang fungsinya untuk melihat benda-bedan
kecil itu. Kata mikroskop berasal dari bahasa Yunani, 'micros' yang berarti kecil dan 'scopein'
yang berarti melihat. Nah, pada kesempatan kali ini Zona Siswa akan
membahas secara lengkap mengenai Mikroskop baik pengertian dan
perhitungan pembesarannya. Semoga bermanfaat. Check this out!!!
A. Apa itu Mikroskop?
Seperti
yang telah dijelaskan di pembuka di atas, mikroskop merupakan sebuah
alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat kecil,
yang tidak dapat dilihat mata biasa. Mikroskop menggunakan dua buah
lensa positif (lensa cembung). Lensa yang terletak di dekat mata (lensa
bagian atas) disebut lensa okuler. Sedangkan lensa yang terletak dekat
dengan objek benda yang diamati (lensa bagian bawah) disebut lensa
objektif. Hal yang perlu diingat adalah fokus pada lensa obyektif lebih
pendek dari fokus pada lensa okuler.
Cara
kerja mikroskop secara sederhana adalah lensa obyektif akan membentuk
bayangan benda yang bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar. Bayangan
benda oleh lensa obyektif akan ditangkap sebagai benda oleh lensa
okuler. Bayangan inilah yang tampak oleh mata. Jika digambarkan,
perjalanan cahaya pada mikroskop tampak pada gambar berikut:
B. Pembesaran Mikroskop
Jika
dilihat menggunakan mikroskop sebuah benda kecil dapat tampatk menjadi
puluhan bahkan ratusan kali lipat dari ukuran semula. Setiap mikroskop
mempunyai perbesaran yang berbeda-beda tergantung lensa yang digunakan.
Perbesaran mikroskop merupakan perbandingan sudut pandang ketika melihat
beda menggunakan mikroskop dengan sudut pandang ketika melihat benda
tanpa menggunakan mikroskop.
Sebagaimana
yang telah disebutkan di atas, mikroskop terdiri atas lensa objektif
dan lensa okuler. Maka dapat dikatan bahwa perbesaran mikroskop
merupakan perkalian antera perbesaran oleh lensa objectif dengan
perbesaran oleh lensa okuler.
Perbesaran
pada mikroskop tergantung pada daya akomodasi mata. Artinya, ketika
kita melihat benda dengan mata berakomodasi akan berbeda dengan tanpa
berakomodasi (akmodasi minimum). Jadi besaran mikroskop terdiri dari
perbesaran untuk mata berakomodasi maksimum dan perbesaran untuk mata
tidak berakomodasi (akomodasi minimum).
1. Perbesaran untuk Mata Berakomodasi Maksimum
Mata
diakatan berakomodasi maksumum jika beda yang dilihat berada pada titik
dekat mata. Begitu juga pada mikroskop, agar mata berakomodasi
maksumum, maka bayangan yang dihasilkan lensa okuler terletak di depan
lensa okuler yang jaraknya sama dengan titik dekat pengamat.
Pada lensa objektif berlaku persamaan:
Pembesaran oleh lensa objektif dihitung dengan rumus:
Sementara pada lensa okuler berlaku persamaan:
Untuk mencari jarak bayangan pada lensa okuler, menggunakan rumus berikut:
Pembesaran pada lensa okuler dicari dengan persamaan:
dari
hasil perbesaran oleh lensa objektif dan lensa okuler tersebut
didapatkan perbesaran mikroskop untuk mata berakomodasi maksimum sebagai
berikut:
2. Perbesaran untuk Mata Berakomodasi Minimum (tidak berakomodasi)
Mata
dikatan tidak berakomodasi jika benda yang dilihat berada di jauh tak
terhingga. Karena lensa yang dekat dengan mata adalah lensa okuler, maka
benda pada lensa okuler harus terletak di jauh tak terhingga. Untuk
menghasilkan bayangan di tak terhingga, benda harus diletakan di titik
fokus lensa okuler, jadi. pada lensa okuler berlaku persamaan berikut.
Jadi, perbesaran pada lensa okuler dapat dicari dengan persamaan,
Perbesaran mikroskop untuk mata tanpa berakomodasi dihitung dengan persamaan:
3. Menghitung Panjang Mikroskop
Panjang
mikroskop merupakan jarak antara lensa objektif dan lensa okuler.
Seperti yang telah sobat ketahui, bayangan yang dibentuk oleh lensa
objektif menjadi benda untuk lensa okuler. Jarak bayangan lensa objektif
ditambah jarak bayangan tersebut ke lensa okuler menyatakan panjang
mikroskop. Jadi panjang mikroskop dapat ditentukan dengan persamaan
berikut:
Untuk
pengamatan dengan mata tanpa berakomodasi, bayangan dari lensa objektif
haru jatuh di titik fokus lensa okuler. Jadi, panjang mikroskop untuk
mata tidak berakomodasi adalah:
C. Contoh Perhitungan Pembesaran Mikroskop
Setelah
melihat cara perhitungan tentang pembesaran mikroskop baik untuk mata
berakomodasi dan tidak berakomodasi serta cara menghitung panjang
mikroskop, untuk lebih jelasnya perhatikan contoh soal berikut.
Contoh Soal:
Sebuah
mikroskop menggunakan lensa objektif dan lensa okuler yang
masing-masing dengan fokus 1cm dan 2cm. Bayangan yang dihasilkan oleh
lensa objektif berada pada jarak 15cm dari lensa okuler. Tentukan
perbesaran total dan panjang mikroskop jika:
1. Mata berakomodasi maksimal
2. Mata tidak berakomodasi.
Jawab:
1. Untuk mata berakomodasi masksimal
- Jika benda dari lensa objektif dicari dengan persamaan:
- Perbesaran oleh lensa objektif dicari dengan persamaan:
- Perbesaran pada lensa okuler dicari dengan persamaan:
- Perbesaran mikroskop untuk mata berakomodasi maksimum, adalah:
Jadi perbesaran mikroksop untuk mata berakomodasi maskimal adalah 189 kali.
- Panjang mikroskop dihitung dengan persamaan: Sok dicari dengan persamaan sebagai berikut:
Jadi panjang mikroskop untuk mata berakomodasi masksimum adalah:
D = 15 + 1.85
D = 16.85cm
2. Untuk mata tidak berakomodasi
- Perbesaran oleh lensa objektif sama dengan perbesarn pada mata berakomodasi maksimum.
- Perbesaran oleh lensa okuler ihitung dengan persamaan berikut.
- Perbesaran mikroskop dicari dengan persamaan:
Jadi perbesaran mikroskop untuk mata tidak berakomodasi adalah 175 kali.
Panjang mikroskop dicari dengan persamaan
Untuk mata tidak berakomodasi, Sok = Fok sehinga,
D = 15 + 2
D = 17cm
Semoga penjelasan mengenai Mikroskop
di atas bisa bermanfaat bagi sobat pembaca sekalian. Apa bila ada dari
sobat yang menemukan kesalahan baik berupa penulisan maupun pembahasan,
mohon kiranya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan bersama.
Terima kasih. ^^ Maju Terus Pendidikan Indonesia ^^