Kumpulan Widget Animasi

Kiriman Menarik

Archive for 2014

misteri Misteri-Misteri Alam yang Sulit Diterima Nalar dan Logika Manusia

By : Unknown
Terkadang alam diciptakan untuk ditaklukan manusia, namun tetap saja alam menyimpan misteri yang sulit dan tidak dapat dipecahkan manusia. Dan kebanyakan misteri-misteri yang terjadi di alam tersebut konon berkaitan dengan hal-hal yang di luar nalar dan logika manusia. Misteri-misteri alam apa sajakah itu?


1. Mirny Diamond Mine - Russia

Kejadian misterius pada alam yang pertama terjadi di Siberia Timur, Rusia yang disebut Mirny Diamond Mine. Karena kemisteriusannya, di lubang yang memiliki kedalaman 525 m dan berdiameter 1.200 m ini helikopter dilarang melintas di bawahnya karena akan tersedot ke bawah.




Para ilmuwan pernah melakukan penelitian di tempat ini. Mereka mendekatkan microphone yang dirancang untuk mendeteksi suara dari gerakan lempeng bumi ke dasar lubang. Tetapi, bukannya gerakan lempeng yang mereka dengar, melainkan suara jeritan manusia. Konon jeritan manusia kesakitan tersebut berasal dari perut bumi.

Meskipun satu suara dapat dibedakan dengan suara lain, tetapi terdengar jutaan suara sebagai latar belakang suara yang satu. Akibat terdengarnya jeritan seperti orang sedang menderita tersebut, hampir separuh dari ilmuwan berhenti meneliti Mirny Diamond Mine ini karena ketakutan.



2. Ringing Rocks Park - AS

Siapa bilang hanya manusia dan hewan yang bisa bersenandung. Ternyata, alam pun bisa menyajikan suara layaknya sedang bernyanyi. Misteri alam tersebut terjadi di Ringing Rocks Park, Transylvania, Amerika Serikat.




Daerah ini dipenuhi bongkahan batu besar yang sekilas tampak seperti daerah bebatuan pada umumnya. Namun, ada yang aneh. Bila dipukul dengan palu atau dengan batu lainnya, maka batu-batu tersebut akan mengeluarkan nada.

Secara ilmiah, menurut para ahli, batu-batu itu dapat 'bernyanyi' karena mengandung substansi vulkanis yang disebut Diabase. Selain bisa 'bernyanyi', keanehan juga terjadi di area Ringing Rocks Park seperti tidak adanya hewan yang memasuki kawasan tersebut dan letaknya tidak berada di dasar gunung, melainkan di atas gunung.



3. Gunung Brown - AS

Kejadian misterius alam yang selanjutnya adalah Gunung Brown yang terletak di Carolina Utara, Amerika Serikat. Sebenarnya, bukan rahasia lagi jika gunung menyimpan banyak misteri yang sulit dipecahkan manusia, demikian juga Gunung Brown yang merupakan sebuah objek wisata yang kerap menunjukkan keanehan.





Menurut kesaksian banyak orang yang mengunjungi tempat tersebut, dari dalam Gunung Brown sering terlihat penampakan-penampakan aneh, seperti cahaya-cahaya aneh yang terus keluar masuk dari dalam gunung. Oleh karena itu, banyak yang menduga bahwa Gunung Brown merupakan salah satu markas rahasia Alien (UFO) alias makhluk ruang angkasa.



4. Lembah Nahanni - Kanada

Peristiwa misterius juga sering terjadi di sebuah tempat di Kanada, yaitu di Lembah Nahanni. Di lembah yang terbentang seluas 416 km di Pegunungan Mackenzie tersebut, sering ditemukan bangkai hewan atau mayat manusia tanpa kepala.




Ditambah dengan mata air panas geyser yang membuat wilayah ini selalu tertutup dengan kabut sehingga menambah kemisteriusan tempat tersebut. Bahkan suku-suku lokal yang menetap di wilayah tersebut tidak berani masuk ke wilayah Lembah Nahanni.

Banyak yang menduga bahwa lembah yang juga disebut dengan "The Valley of Headless Men" atau Lembah Manusia Tanpa Kepala tersebut merupakan tempat pintu masuk tempat rahasia yang belum diketahui banyak orang.



5. Goa Son Doong - Vietnam

Kejadian alam yang misterius selanjutnya terdapat di gua Son Doong Cave. Goa ini merupakan goa terbesar yang terletak di Phong Nha-Kẻ Bàng National Park, Quảng Bình, Vietnam. Dari dalam, goa ini sering terdengar suara-suara aneh sepanjang hari.




Dan suhu dingin yang ada di sekitar goa, ternyata menyebabkan bulu kuduk penduduk sekitarnya merinding. Suara-suara aneh yang menciptakan kesan angker dari goa ini membuat penduduk sekitar tidak berani menginjakkan kakinya ke Son Doong Cave. Konon, di tempat ini juga terdapat hal-hal gaib dan kekuatan magis.



6. Gunung Bromo - Indonesia

Gunung Bromo yang masuk ke dalam 3 besar sebagai gunung terbaik di dunia bagi para pendaki itu menyimpan sebuah misteri. Konon, tidak sedikit pengunjung yang datang ke lautan pasir di Gunung Bromo tersesat dan kebingungan saat mereka ingin kembali ke jalan semula.





Tersesatnya pengunjung bukanlah karena kabut, tetapi seperti kepercayaan Suku Tengger (penduduk setempat), di lautan pasir itu terdapat sebuah akar gaib yang melintang yang tidak dapat ditembus dengan kasat mata.

Untuk dapat kembali ke posisi semula, maka orang yang tersesat tersebut harus membuka bajunya, kemudian memakainya kembali dengan cara terbalik. Di kawasan Gunung Bromo, seseorang memang tidak boleh berbicara sembarangan dan juga tidak boleh buang air kecil di sembarang tempat.



7. Pantai Changi - Singapura

Kejadian misterius pada alam yang terakhir terjadi di Singapura. Walaupun negara ini merupakan negara Asia Tenggara yang terkenal maju dan modern, tetapi ternyata di salah satu sudutnya, yaitu Pantai Changi justru dikenal menakutkan.





Dahulu, Pantai Changi merupakan tempat pembantaian etnis Cina oleh tentara Jepang pada Perang Dunia II. Kabarnya, disinilah ribuan etnis Cina dibunuh karena dicurigai sebagai anti Jepang. Konon menurut cerita banyak orang tentang pantai tersebut, di sekitar pantai ini sering terdengar suara tangisan dan jeritan.

Bahkan katanya, di tempat tersebut juga sering terjadi penampakan potongan tubuh dari para korban yang terbang di beberapa tempat. Selain itu, sering terlihat ada seorang yang menggali lubang, seolah-olah mereka akan mengubur mayat.

tahukah kamu Penelitian: Bagaimana Efek Narkoba pada Seniman?

By : Unknown
Suku-suku Indian kuno di Amerika Selatan mengonsumsi yaje sebagai media mencapai halusinasi, dunia supranatural yang tak terjangkau secara kasat mata. Pada perkembangannya, candu serta variannya merebak pemakaiannya di masyarakat.

Bagi awam, ini sebagai 'pelarian' dari pahitnya hidup. Bagi politisi kolonial, candu dipakai jadi alat pembodohan masyarakat sehingga tak sadar mereka dijajah. Bagi seniman, justru fungsinya berbanding lurus dengan dukun indian kuno, yakni menjelajah alam maya untuk menggali inspirasi.
Ilustrasi
Kalian mungkin bisa menemukan lagu-lagu yang enak didengar, walau sebenarnya mengarah pada gambaran dunia narkoba. Contohnya "Brown Sugar" milik Rolling Stones, "Marry Jane" milik Spin Doctors dan banyak lagi. Atau di ranah lokal lagunya Slank "Popies Lane Memory" bisa mewakili.

Keterlibatan seniman dengan narkoba sudah menarik perhatian ilmuwan sejak lama. Dan saya, tak akan bicara soal selebritas yang makin gencar diberitakan terlibat dengan narkoba. Mereka mungkin pekerja di bidang seni...hiburan, walau tak otomatis jadi seniman.

Saya hanya ingin mengungkap hasil penelitian sebuah departemen di Amerika tentang bagaimana media halusinasi ini berpengaruh dalam tubuh seniman. 
Pada studi kasus, seorang seniman perupa diberikan LSD 25 pada dosis tertentu (50 auq) lalu dibiarkan menggambar sesuai khayalannya.

Kita akan melihat bagaimana LSD memberi efek dari waktu ke waktu...


20 menit
Sang seniman menggambar menggunakan charcoal. Hasil laporan: masih normal, belum ada efek berarti. Maka ia diberi dosis ke-2 : 50 auq.


85 menit
Efek euphoria mulai terasa. Dilaporkan, sang seniman bisa melihat lebih jelas, namun susah mengontrol pergerakan pensil. "Sepertinya pensil ini ingin bergerak terus," ucap sang seniman.


2 jam 32 menit
"Saya minta kertas lagi. Goresan pada gambar ini baik-baik saja, tapi kok hasilnya jelek. Coretan pensil saya jadi aneh, ini bukan gambar yang bagus, ya?" keluh sang seniman.


2 jam 35 menit
Efek samping LSD semakin bereaksi. Kali ini seniman tersebut malah menggambar dengan aneh. "Saya akan menggambar dengan satu gaya... menggores tanpa garis terputus."

2 jam 45 menit
 
Sang seniman terlihat gelisah, reaksinya lamban. Kemampuan komunikasi verbalnya menurun, sering bergumam sendiri dan tak jelas bersenandung sebuah lagu atau tidak. Anehnya, karya yang diciptakan seperti terlihat di atas ini, psikedelik... tapi patut diakui, menakjubkan...setidaknya kalau kamu penggemar abstrak dan surealis.

8 jam
Efek LSD mulai hilang, seniman tersebut kembali normal. Goresan lebih realis, meskipun masih ada distorsi pada figur yang digambarnya. Ia menggambar dengan antusias yang berkurang. "Saya nggak ada komentar dengan gambar ini, sepertinya kurang menarik. Saya hanya ingin pulang."

misteri Top Secret Weapon: Pistol Serangan Jantung Milik CIA?

By : Unknown
Kematian aneh banyak tokoh kontroversial akibat 'serangan jantung' telah banyak menimbulkan pertanyaan di benak para pengamat teori konspirasi. Mungkinkah aparat intelijen telah memiliki senjata pemicu serangan jantung mematikan?

Kematian misterius terakhir menimpa Andrew Breitbart, orang yang mengumumkan mempunyai rekaman video yang bisa menghancurkan karier politik Barack Obama dan akan segera dibuka ke publik.

Ia akhirnya meninggal akibat 'serangan jantung' pada tanggal 1 Maret 2013 lalu. Padahal dengan umur masih 40-an dan tidak pernah memiliki catatan serangan jantung, kematian seperti itu sangat-sangat jarang terjadi.

Kematian tersebut menyusul kematian serupa yang menimpa komandan Hamas Mahmoud Mabhouh di sebuah hotel pada tanggal 19 Januari 2013 lalu.



Di antara senjata intelijen baru yang kini menjadi perhatian para pengamat adalah pistol jarum berisi zat-zat yang memicu serangan jantung.

Demikian canggih, sehingga jarum yang ditembakkan langsung hancur di dalam tubuh dan melebur dalam darah bersama zat-zat pemicu serangan jantung.

Dampak yang dialami penderita saat mendapat tembakan hanya seperti gigitan nyamuk, atau bahkan tidak terasa sama sekali.

"Racun pembunuh dengan cepat menyebar melalui pembuluh darah dan menimbulkan serangan jantung hebat. Dan saat kerusakan terjadi, racun tersebut dengan cepat terurai dengan sendirinya sehingga otopsi yang dilakukan hanya menemukan adanya serangan jantung biasa," ungkap Fred Burks, seorang analis intelijen kepada majalan "Examiner" (Fred Burks, "CIA secret weapon of Assassination", 29 November 2009).


Jarum kecil yang ditembakkan akan menembus pakaian dan hanya menimbulkan noda merah di kulit. Jika pakaian yang digunakan cukup tebal seperti jaket kulit, ada kemungkinan korban berhasil diselamatkan.
Setelah itu korban akan menderita gatal-gatal di area tembakan sebelum akhirnya terkulai karena serangan jantung. Kini diyakini pistol jarum pemicu serangan jantung mematikan telah digunakan dinas-dinas intelijen 'pioneer' seperti Mossad dan CIA.

Senjata kecil itu gampang disembunyikan dan ditembakkan. Di tengah-tengah keramaian dan oleh agen intelijen terlatih, senjata itu tidak menimbulkan kecurigaan saat ditembakkan.

"Saat jarum mematikan itu masuk ke dalam tubuh, individu yang menjadi target mungkin merasa seperti mendapat gigitan nyamuk, atau bahkan tidak merasakan dampak apapun. Jarum beracun itu kemudian hancur saat masuk ke dalam tubuh," papar Burks selanjutnya.

Menurut Burks, informasi awal tentang senjata rahasia ini sebenarnya terjadi dalam suatu sidang Komisi Senat yang membahas praktik-praktik ilegal CIA tahun 1975.

Namun senjata rahasia ini hanya satu dari beberapa senjata rahasia lainnya yang dibahas dalam sidang yang secara resmi disebut sidang "Komite Khusus Senat untuk Mempelajari Operasi Inteligen Pemerintah".

Kini, 37 tahun kemudian, senjata seperti itu tentu jauh lebih canggih dari yang dibahas dalam sidang senat Amerika tersebut.

Namun pastinya, kini perkembangan senjata tersebut sudah termasuk dalam enjata canggih yang tak terlihat dan tak dapat dibuktikan serta sangat-sangat rahasia alias dan tak akan dikemukakan untuk umum! ("Examiner" - Fred Burks, "CIA secret weapon of Assassination", 29 November 2009).

misteri Tecumseh dan Kutukan Pada Presiden Amerika

By : Unknown
Kematian Presiden John F. Kennedy pada pembunuhan 22 November 1963 menghasilkan mitos baru di Amerika Serikat. Setidaknya selama akhir abad 20. Orang mulai mengaitkannya dengan kisah sejarah dari jaman 'wild-wild west".

Kisahnya bermula saat gubernur Wilayah Indiana, William Harrison menggunakan taktik dalam negosiasi Perjanjian Fort McHenry 1809 dengan penduduk asli Amerika. Yakni, kaum kulit merah terpaksa menyerahkan lahan yang luas kepada pemerintah AS.
 
Perjanjian itu semakin membuat marah pemimpin suku Shawnee, Tecumseh , dan membawa tentara pemerintah dan penduduk asli Amerika ke suatu periode perang yang dikenal sebagai Perang Tecumseh.

Tecumseh dan saudaranya yang bernama Tenskwatawa (dikenal sebagai sang nabi) mengorganisir sekelompok suku Indian untuk melawan ekspansi Amerika Serikat ke arah barat laut.

Pada tahun 1811, pasukan Tecumseh yang dipimpin oleh saudaranya, menyerang pasukan Harrison dalam Pertempuran Tippecanoe. Namun Harrison yang meraih kemenangan sehingga dia mendapat julukan "Old Tippecanoe". Harrison bahkan lebih memperkuat reputasinya dengan mengalahkan Inggris di Pertempuran Sungai Thames selama Perang tahun 1812 (pada perang ini Tecumseh gugur).
 
Saat menderita kekalahan, Tenskwatawa merapalkan kutukan terhadap Harrison dan siapapun yang akan terpilih menjadi presiden Amerika setiap 20 tahun akan ditimpa bencana kematian.
"Harrison akan mati! Dan setelah dia, setiap Kepala Suku yang terpilih setiap 20 tahun selanjutnya akan mati. Dan setiap saat mereka meninggal, biarkan semua orang mengingat kematian bangsaku.." -
Tenskwatawa

Anehnya, Harrison akhirnya meninggal pada tahun 1841 karena pneumonia setelah terpilih menjadi presiden amerika pada tahun 1840. Dan seperti menggenapi kutukan Tenskwatawa, selama 120 tahun setelahnya, presiden yang terpilih di tahun-tahun yang berakhir dengan angka nol (pemilu amerika 4 tahun sekali) juga meninggal saat mereka masih menjabat sebagai presiden.

Catatan: Kutukan ini dikenal dengan beberapa nama, yaitu Kutukan Tippecanoe atau Kutukan Tecumseh atau Kutukan Kepresidenan atau Kutukan Zero-Year atau Kutukan 20 tahun atau Twenty-Year Presidential Jinx.
 


Kutukan berakhir
Kolumnis Jack Anderson menulis "Reagan telah menghapuskan mengakhiri kutukan Tecumseh". Ya, saat Ronald Reagan terpilih pada tahun 1980 sempat mengalami luka serius dalam upaya pembunuhan beberapa bulan setelah pelantikannya. Namun ia selamat.

Presiden berikutnya yang berada dalam garis kutukan adalah George W. Bush pada tahun 2000, tidak terluka sedikitpun dalam upaya pembunuhan pada tahun 2005. Dia pensiun pada tanggal 20 Januari 2009 dan masih hidup sampai sekarang.
Nah, apakah ini benar kutukan yang manjur atau kebetulan belaka. Menurut kamu?

misteri Ditemukan Koin Kuno, Sejarah Australia Wajib Ditulis Ulang

By : Unknown
Lima koin kuno terbuat dari tembaga dan bertuliskan aksara Arab pernah ditemukan di Australia bagian utara dan bisa jadi akan memicu penulisan ulang sejarah Australia. Ini lantaran koin itu diperkirakan sudah ada sejak awal tahun 900-an dan diyakini berasal dari Afrika.



Surat kabar the Daily Mail melaporkan, sejarah tertulis mengenai Australia hanya bisa ditemukan pada 1606, ketika penjelajah dari Belanda mendarat di wilayah itu.

Namun, para peneliti dari Universitas Indiana, Amerika Serikat, ingin mengetahui bagaimana koin tembaga ribuan tahun itu bisa berakhir di sisi lain Samudera Hindia enam abad sebelum kedatangan para penjelajah itu.

Ian McIntosh

Pemimpin penelitian, yang merupakan ilmuwan asal Australia, Ian McIntosh mengatakan koin itu pertama kali ditemukan oleh seorang tentara bernama Maurie Isenberg pada tahun 1944.

Isenberg ditugaskan di Kepulauan Wessel, sebuah pulau tidak berpenghuni di sebelah utara pantai Australia, saat Perang Dunia II. Dia menemukan koin-koin itu terkubur di bawah pasir.

Pada 1979, Isenberg mengirimkan koin-koin itu ke sebuah museum Australia dan sekarang McIntosh ingin melakukan penyelidikan bagaimana koin itu bisa sampai di Negeri Kangguru itu.

Di waktu yang sama, Isenberg juga menemukan empat koin yang diperkirakan berasal dari zaman Kongsi Perdagangan Hindia-Timur (VOC), pada tahun 1690.

Penemuan ini turut mendukung klaim bahwa penjelajah Belanda sebetulnya telah menemukan Australia sebelum penjelajah asal Inggris, Kapten James Cook, pada 1770.

McIntosh dan timnya akan membuat sebuah ekspedisi ke lokasi penemuan itu pada bulan Juli mendatang. Koin-koin tembaga itu diperkirakan berasal dari bekas Kesultanan Kilwa, di Afrika.

Kesultanan Kilwa menggunakan koin-koin itu saat melakukan perdagangan di pelabuhan-pelabuhan dan memiliki hubungan dengan India pada abad ke-13 sampai ke-16.

Pulau Wessel di utara Australia atau di selatan pulau papua,
tempat ditemukannya koin tua tersebut.


Daerah Kesultanan Kilwa di Afrika berpengaruh dalam perdagangan hingga ke selatan Australia, yang kini telah hancur dan menjadi Warisan Dunia yang terletak di sebuah pulau di Tanzania.

Koin-koin tembaga itu menjadi koin pertama yang pernah diproduksi di kawasan sub-Sahara Afrika. Koin-koin ini juga hanya ditemukan di luar Afrika sebanyak dua kali. Pertama koin itu ditemukan di Oman pada awal abad ini dan kedua oleh Isenberg pada 1944.

McIntosh percaya koin-koin itu mengindikasikan bahwa ada rute perdagangan maritim yang menghubungkan Afrika bagian timur, negara-negara Arab, India, dan pulau-pulau penghasil rempah-rempah, lebih dari seribu tahun lalu.

Jika teori itu terbukti benar, ini berarti sudah ada peradaban lain yang menemukan dan melakukan hubungan dengan Australia enam abad sebelum bangsa Eropa mendarat di benua yang terletak di selatan Asia itu.

Dengan begitu sejarah Australia berarti harus ditulis ulang! Teori lain menunjukkan koin itu mungkin terdampar di Kepulauan Wessel setelah terbawa dari sebuah kapal karam.


Suku Aborigin sudah mengadakan kontak dan perdagangan dengan dunia luar, termasuk dari Asia dan Afrika jauh sebelum James Cook datang.

Ekspedisi McIntosh yang digelar pada Juli mendatang mungkin akan membantu para ilmuwan dan arkeolog menemukan jawaban bagaimana koin-koin itu bisa tiba di Australia.

McIntosh nantinya akan kembali ke lokasi yang ditandai dengan 'X' pada peta Isenberg, serta mencari sebuah rahasia gua Suku Aborigin.

Gua itu dikatakan dekat dengan pantai lokasi penemuan koin dan diperkirakan penuh dengan harta karun lainnya.

misteri Misteri Insiden Dyatlov Pass yang Belum Pernah Terpecahkan

By : Unknown
55 tahun yang lalu di bulan februari, bagian utara Ural menjadi tuan rumah bagi salah satu misteri yang belum terpecahkan hingga saat ini.


Foto terakhir yang diketahui dari para pendaki

Misteri tersebut adalah apa yang dikenal oleh masyarakat luas sebagai Insiden Dyatlov Pass, yang biasanya hanya dijelaskan: Dari sepuluh pe-ski yang melakukan pendakian (selanjutnya disebut pendaki), sembilan tewas di tengah perjalanan yang sulit dan dalam kondisi yang mencapai -30 derajat Celcius.

Tapi rincian peristiwa tersebut, yang sebagian besar didasarkan pada buku harian mereka yang terlibat mencari para korban serta catatan dari para peneliti Soviet, sungguh-sungguh mengerikan.

Pada malam tanggal 2 Februari 1959, para pendaki ini tampaknya merobek tenda mereka dari dalam, dan bergerak ke area pepohonan tanpa mengenakan apa-apa kecuali apa yang mereka kenakan saat mereka berangkat tidur.

Tiga minggu kemudian, lima mayat ditemukan oleh tim pencari, ratusan meter menuruni lereng dari kamp di mana para korban bermalam. Butuh waktu dua bulan lagi bagi para pencari ​​untuk menemukan empat mayat lainnya, yang anehnya, sebagian dari mereka memakai pakaian milik teman mereka yang mayatnya telah ditemukan sebelumnya.

Setelah diselidiki lebih lanjut, pakaian tersebut terkena radiasi tingkat tinggi. Disamping trauma internal yang berat, termasuk tengkorak retak dan patah tulang rusuk, yang diderita oleh beberapa anggota pendaki itu, penyelidik Rusia (sovyet saat itu) melaporkan bahwa mereka tidak bisa menemukan bukti tindak pidana dan dengan cepat menutup kasus ini.

Kelompok pendaki ini terdiri dari mahasiswa dan alumni dari Ural State Technical University, yang semuanya berpengalaman dalam ekspedisi ke pedalaman.

Ekspedisi yang dipimpin oleh Igor Dyatlov (23 tahun) ini, dimaksudkan untuk mengeksplorasi lereng gunung Otorten di bagian utara dari pegunungan Ural, dan mereka berangkat pada tanggal 28 Januari 1959.

Yury Yudin (satu-satunya anggota ekspedisi yang selamat) jatuh sakit sebelum mereka berhasil sepenuhnya masuk ke pedalaman, dan tetap tinggal di desa yang paling akhir mereka lalui.

Sembilan lainnya melanjutkan perjalanan mereka dengan berjalan kaki dan sesuai dengan foto-foto yang ditemukan oleh tim pencari, kelompok Dyatlov ini mendirikan tenda di sore hari tanggal 2 Februari di lereng gunung Ortoten.

Yuri Yudin, tengah, dipeluk oleh Lyudmila Dubinina saat ia bersiap untuk meninggalkan Yuri karena sakit dan justru hal ini yang menyelamatkan Yuri dari kematian.

Gunung ini dikenal masyarakat lokal, suku Mansi, sebagai Kholat Syakhl, yang sebenarnya memiliki arti "Gunung kematian".

Keputusan para pendaki untuk berkemah di lereng gunung dianggap tidak masuk akal. Kelompok ini dilaporkan hanya sekitar satu mil dari pepohonan, di mana mereka bisa menemukan setidaknya sedikit perlindungan dalam kondisi dibawah nol derajat celcius.

Mereka tampaknya tidak ingin membuang waktu, dan mendirikan tenda di lereng gunung daripada di dalam hutan yang berada lebih dibawah.

"Dyatlov mungkin tidak ingin kehilangan waktu mereka yang terbatas, atau ia memutuskan untuk berlatih berkemah di lereng gunung", kata Yudin kepada St Petersburg Times pada tahun 2008.

Para pendaki mendirikan tenda pada 2 Februari 1959 dalam foto 
yang diambil dari satu rol film yang ditemukan oleh penyidik.

Pendirian tenda tersebut adalah pendirian tenda terakhir mereka. Dyatlov sebelumnya mengatakan bahwa tim nya direncanakan akan kembali pada tanggal 12 Februari tahun itu, tetapi juga mengatakan bahwa tim nya mungkin memakan waktu lebih lama dari yang direncanakan.

Setelah dirasa cukup lama tidak ada kabar berita dari tim tersebut maka sekitar tanggal 20 Februari tim pencari pun dikirim untuk mencari mereka dan pada tanggal 26 Februari, bekas tenda mereka ditemukan oleh tim relawan pencarian dan penyelamatan (tim SAR), masih dipenuhi dengan semua pakaian, seluruh peralatan yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup selama sisa perjalanan.

Tenda para pendaki setelah tim penyelamat menemukannya pada tanggal 26 Februari 1959. 
Ditemukan telah dibuka paksa dari dalam.


Ketika penyelidik resmi tiba, mereka mencatat bahwa tenda telah dirobek dari dalam, dan menemukan jejak-jejak kaki dari delapan atau sembilan orang meninggalkan tenda yang mengarah ke lereng bawah ke arah pepohonan.

Menurut penyelidik, sepatu dan peralatan para pendaki tertinggal, dan jejak kaki mereka mengisaratkan beberapa orang bertelanjang kaki atau tidak memakai apa-apa kecuali kaus kaki.

Dengan kata lain, mereka semua tergesa-gesa keluar dari tenda mereka dan berlari melalui salju yang sedalam lutut. Anehnya tidak ada bukti orang lain atau rencana jahat diantara para pendaki.

Dua mayat pertama ditemukan di pepohonan, di bawah pohon pinus besar. Ingat bahwa pepohonan ini sekitar satu mil jauhnya dari tenda mereka. Penyelidik menulis bahwa jejak kaki menghilang sekitar sepertiga jalan menuju ke tempat dua mayat ini, meskipun hal ini bisa saja karena cuaca dalam tiga minggu yang dibutuhkan untuk penyidik ​​tiba.

Dua mayat ini hanya mengenakan pakaian dalam mereka, dan keduanya bertelanjang kaki. Menurut laporan, cabang-cabang yang patah di pohon tersebut, menunjukkan ada orang yang mencoba untuk memanjatnya. Sisa-sisa api tergeletak di dekatnya.

Tiga mayat lagi, yang salah satunya adalah Dyatlov, ditemukan tercecer di tempat-tempat antara tenda dan pohon pinus besar tersebut, dan terbaring seolah-olah mereka ingin kembali ke tenda.

Salah satunya, Rustem Slobodin, tengkoraknya retak, meskipun dokter menyatakan itu non-fatal, dan investigasi kriminal ditutup setelah dokter memutuskan kelimanya meninggal karena hipotermia.

Dua bulan berlalu sampai empat mayat yang tersisa ditemukan terkubur di bawah salju setebal 4 meter di sebuah liang beberapa ratus kaki di bawah lereng dekat pohon pinus besar tersebut diatas.

Dibandingkan lima mayat yang telah ditemukan sebelumnya, kondisi empat mayat ini lebih mengerikan. Keempatnya mengalami kematian traumatis, meskipun tidak ada penampilan trauma luar atau luka luar.

Pertama, Nicolas Thibeaux dan Brignollel tengkoraknya retak. Alexander Zolotariov dan Ludmila Dubinina ditemukan dengan lidah dan mata mereka hilang serta tulang rusuk mereka hancur.


Ada kemungkinan bahwa empat orang ini mencari bantuan dan kemudian mereka jatuh ke liang. Tapi itu tidak menjelaskan lidah dana mata Dubinina dan Zolotariov yang hilang. Beberapa orang pada saat itu berpendapat para pendaki ini telah diserang oleh suku Mansi, namun laporan koroner pada saat itu menyatakan bahwa untuk membuat trauma seperti yang ditemukan pada korban, dibutuhkan kekuatan lebih besar dari kekuatan manusia, terutama mengingat tidak ada trauma luar yang menyertainya.

"Itu sama dengan efek dari kecelakaan mobil", kata Boris Vozrozhdenny, salah satu dokter pada kasus ini, menurut dokumen yang dibuka kembali oleh Times.

Dan anehnya lagi, empat mayat yang ditemukan terakhir ini memakai pakaian/peralatan lebih lengkap daripada lima mayat yang ditemukan sebelumnya. Jadi tampaknya mereka telah mengambil pakaian dari teman mereka yang mungkin telah mati lebih dahulu dari mereka, dan kemudian melanjutkan perjalanan tanpa tujuan.

Zolotariov, misalnya, ditemukan mengenakan mantel dan topi Dubinina, sedangkan Dubinina sendiri kakinya dililit potongan celana wol dari yang dipakai temannya yang mayatnya ditemukan di pohon pinus. Dan anehnya, pakaian-pakaian yang dikenakan oleh keempat orang ini mengandung radioaktif.

Radioaktivitas yang ditemukan pada pakaian memang sulit untuk dijelaskan, tapi selebihnya, kasus ini dapat dijelaskan dengan penjelasan yang lebih masuk akal daripada penjelasan yang melibatkan alien atau percobaan nuklir pada orang yang sering dikaitkan pada peristiwa ini.

Penjelasan yang paling mungkin adalah longsoran salju atau avalanchemenimpa tenda mereka dan mengubur mereka dalam longsoran salju. Ini akan menjelaskan mengapa tenda dirobek dari dalam dan sangat mungkin beberapa pendaki mendapat trauma akibat longsoran.

Dan kemungkinan para pendaki terkubur lumayan lama sebelum mereka berhasil keluar sendiri dan itulah yang mungkin menyebabkan beberapa dari mereka mengalami hipotermia, dan mungkin delirium.

Hipotermia yang mereka alami inilah yang mungkin menyebabkan mengapa lima mayat dari mereka berada di berbagai tempat antara tenda dan pohon pinus besar. Pertanyaannya adalah: Mengapa 4 orang lainnya tidak kembali ke tenda untuk mengambil peralatan yang diperlukan?

Sekali lagi, tanpa memperhitungkan adanya radioaktivitas yang ditemukan, skenario diatas adalah yang paling masuk akal.

Namun radioaktivitas yang ditemukan benar-benar aneh, seperti penyelidikan itu sendiri. Dokumen yang berkaitan dengan kasus itu disegel setelah kasus tersebut ditutup (dinyatakan selesai), dan tidak pernah dibuka sampai sekitar tahun 1990-an.

Penyebab insiden tersebut masih spekulatif, dan wawancara terhadap peneliti utama insiden itu, Lev Ivanov, pada waktu dokumen yang disegel dibuka kembali, malah memperlihatkan betapa aneh dan misteriusnya kasus ini.

Ivanov adalah orang yang pertama kali menemukan bahwa tubuh dan pakaian yang ditemukan mengandung radioaktif, dan mengatakan bahwa Geiger counter (detektor radiasi) yang dibawanya berbunyi menggila di lokasi sekitar perkemahan.

Dia juga mengatakan bahwa para pejabat Soviet mengatakan kepadanya pada waktu itu untuk menutup kasus tersebut, meskipun ada laporan bahwa "bola terbang terang" telah dilaporkan di daerah tersebut pada bulan Februari dan Maret tahun 1959.

"Saya menduga pada saat itu dan saya hampir yakin sekarang bahwa bola terbang terang tersebut memiliki koneksi langsung terhadap kematian para pendaki itu", kata Ivanov kepada koran Kazakh Leninsky dalam sebuah wawancara.

Kelompok siswa lain yang berkemah sekitar 30 mil dari kelompok pendaki, melaporkan penampakan serupa di waktu itu. Dalam kesaksian tertulis, salah seorang siswa mengatakan bahwa ia melihat "Obyek melingkar bersinar, terbang di atas desa dari barat daya ke timur laut. Cakram bersinar itu terlihat seukuran bulan purnama, bercahaya putih kebiruan dikelilingi oleh lingkaran cahaya biru. Lingkaran cahaya biru tersebut berkelebat seperti kilatan petir. Ketika obyek tersebut menghilang di balik cakrawala, langit menyala terang di tempat itu selama beberapa menit".

Teori yang paling terkemuka, mengingat kerahasiaan kasus, radioaktivitas, dan penampilan beberapa mayat yang dilaporkan terlihat "sangat kecokelatan" oleh seorang anak muda yang menghadiri beberapa pemakaman mereka, adalah bahwa kelompok pendaki itu entah bagaimana menjadi ajang pengujian teknologi militer Soviet. Tapi, teori ini tetap tidak dapat menjelaskan apa yang menyebabkan trauma pada beberapa pendaki.

Ada kemungkinan bahwa salah satu anggota melihat beberapa cahaya yang menakutkan di langit dan semua orang panik, kemudian lari, tapi tidak pernah ada bukti ledakan di daerah tersebut, yang mengesampingkan semacam uji coba nuklir atau sesuatu yang sejenis.

Tapi meskipun demikian, itu tidak menjelaskan patah tulang dan tengkorak retak. Beberapa trauma memang dapat dijelaskan oleh jatuh ke dalam liang, tapi ingat, Slobodin tengkoraknya retak dan ditemukan terbaring menghadap kembali ke tenda.

Fakta bahwa sisa-sisa api ditemukan, menunjukkan bahwa beberapa pendaki masih memiliki kontrol terhadap emosi mental mereka, dan psikosis memang bukanlah efek dari paparan radiasi, tapi itu tidak menjelaskan mengapa para pendaki tersebut berjalan tanpa membawa peralatan apapun dari tenda mereka.

Skenario yang lebih sederhana dan mungkin terbaik adalah: Para pendaki terkubur di longsoran salju, dan dalam keadaan hipotermia delirium, bergegas pergi mencari bantuan. Longsoran salju yang sangat kuat, kemungkinan bisa mengakibatkan jenis trauma yang beberapa dari pendaki tersebut alami.

Namun, kurangnya kejelasan dari penyelidikan awal karena begitu cepatnya kasus ini ditutup, telah membuat insiden ini sebagai target favorit dari teori konspirasi dan pemburu alien. Dan memang insiden ini cukup aneh dan misterius.

misteri Misteri Hilangnya Ratusan Kepala Arca di Candi Borobudur

By : Unknown
Di balik kemegahan Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sejatinya masih tersimpan misteri. Terutama terkait hilangnya kepala-kepala arca Buddha yang hingga kini belum ditemukan.

Catatan Balai Konservasi Borobudur (BKB), dari 504 arca Buddha yang ada di candi peninggalan Wangsa Syailendra abad ke-8 itu, terdapat sebanyak 248 arca yang kini dalam kondisi tanpa kepala.

Kepala Seksi Pelayanan Konservasi BKB Iskandar M Siregar mengungkapkan bahwa BKB masih menyimpan 57 kepala arca yang belum dipasang. Sebanyak 52 buah di antaranya dalam kondisi utuh, sedangkan lima sisanya dalam kondisi rusak.




"Sejak dilakukan pemugaran oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1907, kepala-kepala arca yang kami simpan itu sudah ada," ungkap Iskandar kepada Kompas.com.

Pihak BKB sendiri, kata Iskandar, tidak dapat memastikan letak keberadaan kepala-kepala arca yang hilang tersebut.

BKB hanya dapat menduga apakah kepala-kepala arca tersebut memang hilang sejak sebelum dipugar, hilang karena dicuri, masih terpendam di kawasan sekitar candi, ataukah sudah berpindah tangan ke pihak lain.

"Kami pun tidak dapat memastikan apakah dari 248 arca Buddha yang tanpa kepala itu memang ada kepala pasangannya atau dahulu nenek moyang kita belum selesai membuatnya hingga utuh. Karena selain tanpa kepala, sejumlah arca juga ada yang tidak ada tangannya dan beberapa bagian tubuh lainnya," papar Iskandar.

Iskandar mengatakan, BKB tidak mempunyai kegiatan yang khusus untuk mencari kepala-kepala arca itu. Pihaknya hanya menunggu informasi dari masyarakat dan pihak-pihak yang mengetahui keberadaannya.

Informasi terbaru, ungkap Iskandar, pada tahun 2013 BKB mendapat laporan bahwa ada lima kepala arca Buddha dimiliki oleh seorang kolektor di Paris, Perancis.

Ada pihak yang kemudian mengirimkan foto-foto kepala arca yang diduga kepala arca Buddha Candi Borobudur itu ke pihak BKB.

Namun setelah diteliti, disimpulkan bahwa kepala arca itu bukan merupakan kepala arca candi Borobudur karena memiliki ciri-ciri yang berbeda.

"Secara sekilas kepala arca yang dimiliki seorang kolektor di Paris itu memang mirip dengan kepala arca di Borobudur, namun setelah kami teliti ternyata ada bagian-bagian yang tidak sama, seperti ciri rambut, bentuk alis, bibir serta bentuk kepala yang berbeda dengan yang ada di Candi Borobudur," urainya.

Kemudian pada tahun 2009, lanjutnya, seorang warga menemukan dua kepala arca di Dusun Mendalan, Desa Tanjungsari, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.

Pada tahun 2012, satu kepala dipasang di badan arca pasangannya di Candi Borobudur, dan satu kepala lainnya baru dapat dipasang pada 13 Mei 2013 lalu.

"Butuh waktu yang tidak singkat untuk bisa memasang kepala arca ke badannya. Karena harus diteliti dengan cermat, mulai dari bekas 'luka' di badan arca dengan yang tersisa di leher kepala hingga kesesuaian struktur batunya. Satu per satu kepala itu dicocokkan dengan yang ada di candi Borobudur. Minimal satu tahun bisa diketahui," ujarnya.

Setelah cocok, kata Iskandar, kepala baru dapat dipasang. Prosesnya pun tidak sembarangan. Karena butuh tim khusus yang yang sudah ahli serta peralatan yang khusus pula. Seperti lem khusus untuk jenis batu seharga Rp 3 juta per kaleng dan pengait antara kepala arca dengan badan (angkur) yang terbuat dari fiber buatan Jerman.

"Kebetulan ada arkeolog dari Jerman yang membawakan angkur itu untuk kami, di Indonesia kami belum menemukan," ujar Iskandar.

Kepala dan badan arca dibor kemudian dipasangi anchor dari bahan serat fiber.
TEMPO/Suryo Wibowo

Kendati tidak ada upaya khusus pencarian kepala-kepala arca, katanya, secara umum pihaknya rutin melakukan survei maupun ekskavasi (penggalian) di sejumlah titik di kawasan sekitar candi Borobudur yang diperkirakan terpendam situs-situs candi purbakala.

Kawasan tersebut telah dipetakan oleh BKB menjadi kawasan stategis nasional (KSN). Terbagi menjadi lima zona, meliputi zona 1 (zona pelestarian candi), zona II (taman wisata, laboratorium), zona III (permukiman, persawahan, toko cendera mata), zona IV (panorama sejarah), dan zona V (taman arkologi nasional).

Iskandar menyebutkan, zona terjauh atau zona V berada di radius maksimal lima kilometer dari zona I (Candi Borobudur). Kawasan itu termasuk di daerah Kecamatan Borobudur, Mungkid, dan sebagian wialyah Daerah Istimewa Yogyakarta.


Borobudur dimasa keeemasan Dinasti Syailendra


Kepala Arca Buddha Dikembalikan ke Candi Borobudur

Balai Konservasi Borobudur (BKB) mengembalikan satu kepala arca Buddha di lantai tiga sisi selatan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang. Kepala Balai Konservasi Borobudur (BKB) Marsis Sutopo, di Magelang, mengatakan arca kepala Buddha tersebut ditemukan oleh Kasri (55), warga Dusun Tanjungsari, Desa Tanjungsari, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang pada 16 Desember 2009 lalu.


TEMPO/Suryo Wibowo

Berbagai kepala arca Sang Buddha tersimpan di lemari penyimpanan milik Balai Konservasi Borobudur di Candi Borobudur, kabupaten Magelang, Jawa Tengah, (13/5/2014). Kepala arca Sang Buddha yang sebelumnya hilang telah ditemukan oleh Kasri, warga Tanjungsari, Borobudur pada 2010.

Menurut dia, waktu itu Kasri menemukan lima benda purbakala saat membuat pondasi rumah, dua di antaranya merupakan arca kepala Buddha. Tim Balai Konservasi kemudian melakukan penelitian untuk menemukan badan arca yang cocok. Ia mengatakan, satu kepala arca lainnya sudah dipasang pada tahun 2011 lalu.

"Berdasarkan penelitian kami, kepala arca Buddha itu cocok dengan bagian badan arca di Candi Borobudur," katanya.

Kepala Seksi Layanan Konservasi Balai Konservasi Borobudur, Iskandar M. Siregar, mengatakan, berdasar hasil penelitian BKB diketahui jenis batuan kepala arca Buddha yang ditemukan di Desa Tanjungsari sama dengan jenis batuan arca di Borobudur.

Dua orang petugas Balai Konservasi Borobudur mengangkut kepala arca Buddha yang sebelumnya hilang
menuju lokasi pemasangan di Candi Borobudur, kabupaten Magelang, Jawa Tengah, (13/5/2014). 
TEMPO/Suryo Wibowo

Ia menyebutkan, Candi Borobudur memiliki 504 arca Buddha, dari jumlah tersebut sebanyak 247 di antaranya tidak memiliki kepala. Untuk mencari keberadaan kepala arca Buddha, BKB hanya mengandalkan temuan-temuan di masyarakat.

Ia mengatakan, BKB tidak melakukan upaya pencarian karena keberadaan arca Buddha tidak diketahui.

"Kami melakukan sosialisasi ke masyarakat agar jika menemukan arca Buddha menyerahkannya ke BKB. Penemunya akan diberikan imbalan sesuai kajian tim," katanya.

Koordinator Pokja Kajian BKB Nahar Cahyandaru menambahkan pihaknya menggunakan teknik khusus agar kepala arca Buddha bisa dipasang kuat dan tidak mudah lepas terkena gempa. Yakni kepala dan badan arca dibor kemudian dipasangi anchor dari bahan serat fiber.

Petugas Balai Konservasi Borobudur mengangkat kepala arca Buddha 
yang sebelumnya telah dicuri di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, (13/5/2014). 
TEMPO/Suryo Wibowo


Seorang petugas restorasi mengebor badan arca Buddha 
untuk memasang anker di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. 
TEMPO/Suryo Wibowo


Petugas restorasi patung mengoleskan lem di bagian leher arca Buddha di Candi Borobudur.
TEMPO/Suryo Wibowo


Petugas restorasi patung mengoleskan lem di bagian leher arca Buddha di Candi Borobudur. 
TEMPO/Suryo Wibowo


Candi Borobudur masih menyimpan misteri, terutama terkait hilangnya kepala-kepala arca Buddha 
yang hingga kini belum ditemukan (Dwi Oblo/National Geographic Indonesia)

- Copyright © Selamat Datang di Blog Kami !!! - Powered by Blogger - Designed by Wahid Hasan Al Dzikri -

 photo cctv.gif